
- List Harga Samsung 2022
- M2 Apple
- iOs 16
- Apple Luncurkan iPadOS 16, Ini Daftar iPad yang Kebagian Update
- OJK Blokir 105 Fintech Lending Ilegal di Bulan Maret 2022
- Ini Spesifikasi Nokia Edge 2022
- PPN Naik Jadi 11 Persen, Harga Pulsa dan Kuota Data Ikut Naik
- PPN Naik Jadi 11 Persen Tarif Internet Oxygen Biznet dan Iconnet Ikut Naik
- PPN Mengalami kenaikan 11 persen, Berdampakkah ke Harga Ponsel
- Siap-siap! Harga Pulsa Bakal Naik Mulai 1 April
Kabel Internet Bawah Laut Rentan Putus
Kabel Internet Bawah Laut Rentan Putus
Berita Terkait
- Internet IndiHome Gangguan Berlanjut Senin Pagi Pelanggan Susah Akses Zoom0
- Facebook Luncurkan Kacamata Pintar yang Bisa Ambil Foto dan Video Pendek0
- 1 Nov WA tidak bisa di Gunakan0
- Bedanya Opsi Shut Down, Sleep, serta Hibernate di PC dan Laptop0
- Memori Tidak Penuh di HP Android0
- Apa Itu PM, PC, VC, VN, dan TC yang Sering Dipakai di Obrolan WhatsApp0
- Menanti Lahirnya Windows 110
- Gangguan Akses Indihome0
- Tangerang Menjadi Kota Yang Bisa Menikmati 5G0
- PLN Tawarkan Paket Internet Lebih Murah dari Indihome0
Berita Populer
- Samsung Perkenalkan Tablet Galaxy Tab A (8.0) 2019
- Redmi K20 Pro \"Avengers\" Resmi Meluncur
- Xiaomi Rilis Sensor dan Kamera Pintar untuk \"Smart Home\" di Indonesia
- Cara Mengetahui WhatsApp, Instagram, Facebook, dan YouTube Sedang \"Error\"
- Hacker Penyerang Sony dan Steam Dipenjara 2 Tahun
- Aturan Blokir Ponsel Black Market Akan Disahkan Bulan Depan
- Kecepatan Internet Operator Seluler di Indonesia
- Fup Indihome 2021
- Cara Menghapus Riwayat Internet dan Lokasi di Google Secara Otomatis
- Apple Rilis iOS 12.4.2 untuk iPhone dan iPad Jadul

Keterangan Gambar : Kabel Internet Bawah Laut Rentan Putus
Segala jenis kabel bisa dibilang rentan rusak dan putus, tak terkecuali kabel fiber optik bawah laut, yang mentransmisikan 99 persen koneksi internet di seluruh dunia.
Bukan karena digigit ikan, misalnya ikan hiu, kerusakan pada kabel bawah laut mayoritas disebabkan oleh ulah tangan manusia, seperti memancing, menjatuhkan dan menyeret jangkar sembarangan, dan lain sebagainya.
Jika dibayangkan, kerusakan kabel macam ini sangat bisa dihindari, apabila penyedia internet mengandalkan teknologi satelit untuk menyediakan layanannya.
Sebab, satelit sejatinya memang tak menggunakan kabel dan hanya mentransmisikan gelombang radio ke antena-antena yang ada di bumi.
Selain itu, teknologi kabel mungkin dianggap lebih "lawas" dibanding teknologi satelit yang terdengar lebih canggih.
Lantas, mengapa penyedia layanan internet tak menggunakan satelit untuk menyalurkan internet? Mengapa masih pakai kabel yang harus dibentangkan lewat bawah laut?
Lebih cepat dan murah

Hal utama yang membuat kabel bawah laut lebih dilirik adalah kapasitas bandwidth dan kecepatan transmisinya.
Kabel bawah laut bisa memiliki bandwidth hingga ukuran beberapa terabit per detik. Di sisi lain, satelit biasanya hanya memiliki bandwidth 1.000 megabit per detik (1000 megabit = 0,001 terabit).
Selain bandwidth-nya yang besar, kabel bawah laut juga bisa mentransmisikan data lebih cepat dibanding satelit.
Bahkan, sejumlah ilmuwan sempat mengembangkan kabel fiber optik yang memiliki kecepatan yang nyaris sama dengan kecepatan cahaya.
Di sisi lain, transmisi data dari satelit ke Bumi biasanya membutuhkan waktu yang tidak instan, tergantung jarak satelit tersebut ke titik atau server tujuan.
Nah, kecepatan transmisi data ini sering dikaitkan dengan latensi, atau berapa lama waktu yang dibutuhkan data untuk bergerak dari satu server ke server lainnya.
Dengan kata lain, penggunaan kabel laut akan turut memangkas latensi serendah mungkin, sehingga pengguna bisa memberikan informasi melalui internet secara real time.
Selain itu, biaya pengelolaan dan perbaikan kabel bawah laut juga disebut lebih murah dibanding satelit, menjadikan kabel bawah laut agaknya pilihan yang cocok untuk pembangunan infrastruktur.
Minim gangguan elektromagnetik

Di samping cepat dan murah, kabel bawah laut juga disebut tahan terhadap gangguan gelombang elektromagnetik (electromagnetic interference/EMI), tak seperti satelit yang akan rentan terhadap gangguan tersebut.
Mengapa satelit rentan EMI? Hal ini disebabkan karena gelombang radio bisa bertabrakan dengan gelombang elektromagnetik di suatu titik, sehingga koneksi internet bisa saja terganggu.
Meski demikian, karena satelit mengorbit di luar bumi, maka koneksi internet yang dipancarkan bisa disediakan ke berbagai wilayah yang berbeda, seiring pergerakan satelit tersebut.
Di sisi lain, kabel bawah laut memang sudah dipatenkan di tempatnya bersama dengan sejumlah landing points (titik di mana kabel naik ke daratan), yang bakal mentransmisikan sinyal data ke penerima sinyal (cell tower) atau base transceiver station (BTS) terdekat.
Selain mobilitasnya tinggi, satelit juga bisa menyediakan koneksi internet di area yang tak bisa dijangkau oleh kabel bawah laut.
Beberapa di antaranya seperti daerah pedalaman, pegunungan, dan benua Antartika yang merupakan salah satu wilayah di dunia tanpa internet kabel bawah laut, sebagaimana dirangkum Op Media dari MentalFloss, Rabu (22/9/2021).
Terlepas dari jangkauan dan mobilitasnya, kabel bawah laut sendiri lebih dipilih dibanding satelit untuk koneksi internet mungkin karena kapasitas bandwidth dan kecepatan transmisinya tadi.
Terlebih, kehadiran beragam teknologi terkini, seperti cloud, 5G, dan lain sebagainya, menuntut segalanya harus dilakukan dan ditransmisikan dengan serba cepat.
