- Detik - Detik Peluncuran Nusantara 1
- Microsoft Office Kini Bisa Diunduh di Mac Apps Store
- Bocoran Spesifikasi CPU dan GPU PlayStation 5
- Samsung Bikin Layar OLED 4K 15,6 Inci Pertama untuk Laptop
- Fitur "Picture in Picture" Kini Sudah Bisa di WhatsApp Web
- Pengguna WhatsApp di Semua Negara Hanya Bisa Teruskan Pesan 5 Kali
- Bocoran Terbaru Xbox Two Dirilis Tahun 2020
- Internet Indonesia Dipuji "Bapak Internet Dunia"
- Bapak Internet Ungkap Dua Kelemahan Besar Internet
- Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy M10 dan M20
Gara-gara "Typo", Sebagian Internet Dunia Tumbang
Gara-gara "Typo", Sebagian Internet Dunia Tumbang
Berita Populer
- Mau Menikahi Gadis Tionghoa? Ini 10 Syarat Isi Seserahan!
- Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Imam Bonjol,
- Izin Bolt Dicabut, Pelanggan Akan Dialihkan ke Operator Lain
- Vin Diesel Murka Gara-Gara Ending Tambahan Fast and Furious 8?
- Gara-gara "Typo", Sebagian Internet Dunia Tumbang
Berita Terkait
Awal pekan ini, sejumlah server Simple Storage Service (S3) milik AWS (Amazon Web Services) mendadak offline. Sebagian layanan online yang bergantung pada jasa cloud dan data center AWS pun ikut bertumbangan.
Nama-nama beken yang terdampak antara lain Netflix, Spotify, Pinterest, Slack, dan Trello. Ada apa di balik kejadian yang berlangsung selama beberapa jam di Amerika Serikat itu?
Dalam sebuah nota pemberitahuan, AWS menerangkan sebabnya yang ternyata sederhana saja, yakni sebuah typo alias salah ketik sewaktu tim maintenance melakukan debugging pada billing system.
"Salah satu command salah dimasukkan sehingga jumlah server yang dimatikan lebih banyak dari seharusnya. Rangkaian server yang tak sengaja dimatikan itu menyokong dua subsistem S3 lain," tulis Amazon.
Akibatnya terjadi reaksi berantai karena aneka produk dan layanan yang terkait dengan server turut down. Rangkaian server tadi kemudian mesti di-restart. Proses inilah yang memakan waktu lama sehingga layanan S3 Amazon sempat offline berjam-jam.
Terlebih lagi, Menurut AWS sebagaimana dirangkum Op Media dari The Verge, Sabtu (4/3/2017), rangkaian server dimaksud sudah "bertahun-tahun" tidak pernah di-restart.
"S3 mengalami pertumbuhan masif selama beberapa tahun terakhir. Proses me-restart layanan-layanan ini dan menjalankan prosedur keamanan untuk memastikan itegritas metadata makan waktu lebih lama dari yang diperkirakan," lanjut AWS.
Server S3 milik Amazon dipakai oleh pelanggan untuk menyimpan aneka file, termasuk file gambar. Selama kejadian berlangsung, sejumlah situs tetap bisa diakses tapi lamban saat dibuka. Beberapa bahkan tidak bisa menampilkan gambar.
AWS mulai offline pada Selasa (28/2/2017) laly sekitar pukul 12:35 siang, waktu timur Amerika Serikat. AWS baru kembali pulih sekitar pukul 16:49 sore waktu timur Amerika Serikat di hari yang sama.
